PAREPARE, RRN — Madrasah Tsanawiyah (Mts) DDI Lil-Ba nat Kota Parepare Kecamatan Soreang membina Santri sebanyak 300 orang, dengan menggunakan ruang kelas belajar 13 Rombel.
1 ruangan Lab.Komputer,1ru ang Lab.Bahasa,1 ruangan perpustakaan dan 1 ruang UKS serta tenaga pengajar sebanyak 32 guru ditambah 18 guru pesantren, jumlah ke seluruhan tenaga pengajar 50 guru.
Ajang Perlombaan kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang diikuti 174 Peserta dan 22 Madrasah dari semua tingkatan yang dilaksanakan kementrian Agama Kota ParePare Mts DDI Lil-Banat mendapat juara II dibidang study IPS terintegrasi yang diraih Nur Wahyuni Yusuf siswa kelas VIII.
Kepala sekolah Mts DDI Lil- Banat Abdul Latief, S.Pd.i menuturkan kepada wartawan radarreportasenews.co.id 31/8/19), bahwa sistim pendidikan yang kami terapkan dise kolah ini tidak jauh beda den gan sekolah umum.
Namun yang membedakan adalah pendidikan Agama yang terbagi tujuh bahagian yaitu Aqida Ahlak, Qur’an Hadist, Bahasa Araf, Qur’an Tajwid, Qawaid, Fikkih dan SKI itu sudah termasuk Mulok (muatan lokal ) dalam pembelajaran agama.
Disamping pengajian Kitab Al-Qur’an yang dilaksanakan setelah magrib sampai Isya begitu pula waktu Subuh dan dilanjutkan selesai Ashar.
Adapun kegiatan ekstrakurikuler adalah Pramuka, Dramben PMR, Paskibra dan SISPALA (Siswa Islam Pencinta Alam) tetapi bukan berarti santri naik digunung, melainkan dapat mencintai alam pesantren di jaga kebersihannya dan lain- lain.
Juga ada Qasidah Rabbana serta Tari Tradisional, dan bahkan ada program Dinas Pendidikan yaitu GSMS(Gerakan Seniman Masuk Sekolah) dan kami memilih seni Sastra untuk menambah skulnya.
Alhamdulillah dari dua puluh satu sekolah yang ditetapkan pada program GSMS,hanya dua Mts yang masuk, diantar anya Mts Negeri serta Mts DDI Lil-Banat dan tidak semuanya sekolah mendapat Program ini.
Program GSMS dilakukan di luar jam sekolah, itu tergantung bila ada kegiatn Pramuka atau Kema Muharram dalam memperingati Tahun Baru Islam juga pada kegiatan Persami (perkemahan hari Sabtu Minggu) yang rutin dilaksan akan.
Baru-baru ini pula dilaksanakan pelatihan Dasar jurnalistik, Narasumbernya dari luar, bahkan ada wartawan dari Parepos, dan yang menyelenggarakan kegiatan ini adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah),”ujar Abdul Latief”.
(GAZALI RASYID)