LUWU TIMUR, RRN – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus berkomitmen memperkuat ketangguhan daerah menghadapi bencana melalui Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD).
IKD tidak hanya menjadi alat ukur kapasitas penanggulangan bencana, tetapi juga menjadi rekomendasi strategis dalam Kebijakan Risiko Bencana (KRB) untuk merumuskan kebijakan penanggulangan bencana yang lebih efektif.
Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) yang berlangsung di Aula Kantor Bapelitbangda, Jumat (22/11/2024), Kepala Pelaksana BPBD Luwu Timur, dr. H. April, menegaskan pentingnya peran IKD sebagai langkah awal untuk mengetahui kapasitas daerah dalam menghadapi bencana.
“Penilaian IKD ini diharapkan mampu memberikan gambaran kapasitas daerah serta menentukan langkah-langkah strategis untuk menurunkan Indeks Risiko Bencana (IRB). Dengan penurunan IRB, adanya KRB, dan kebijakan penanggulangan bencana yang terukur, diharapkan terwujud Kabupaten Luwu Timur yang tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.
dr. April juga mendorong kerja sama yang baik antara narasumber, fasilitator, dan seluruh unsur terkait. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk melengkapi kekurangan dalam pengisian instrumen penilaian IKD dan menyajikan data yang akurat.
“Saya berharap kegiatan ini dilaksanakan dengan tingkat akuntabilitas tinggi, di mana setiap unsur dapat menyajikan data akurat sesuai kebutuhan instrumen. Selain itu, saya mengimbau semua yang hadir untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide inovatif guna memperkuat kesiapan menghadapi bencana serta meminimalkan dampak buruk yang mungkin timbul,” kunci April.
Penilaian IKD juga diharapkan menjadi dasar pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam jangka panjang.
Dengan adanya sinergi lintas sektor dan kerja sama yang solid, Kabupaten Luwu Timur optimistis mampu meningkatkan ketahanan daerah dan mencapai visi sebagai daerah yang tangguh menghadapi bencana.
(***)
