LUWU TIMUR, RRN – Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Luwu Timur, dr. H. April, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Kabupaten Luwu Timur dalam Indeks Ketahanan Daerah (IKD) dan Indeks Risiko Bencana (IRB) setelah membuka Focus Group Discussion (FGD) Penilaian IKD 2024 yang digelar di Aula Kantor Bapelitbangda, Jumat (22/11/2024).
Menurutnya, hasil penilaian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan perkembangan signifikan.
“Tahun 2023, IKD Luwu Timur berada pada kategori sedang tertinggi di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, IRB kita terus menurun dari risiko tertinggi urutan ke-2 menjadi urutan ke-8 di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Ia optimistis, melalui evaluasi dan kerja sama yang lebih baik, hasil penilaian IKD pada tahun 2024 ini dapat meningkat.
“IRB merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten, sementara IKD menjadi IKU BPBD. Keduanya adalah indikator penting yang harus terus kita dorong untuk menciptakan ketahanan daerah yang lebih kuat,” tambahnya.
dr. April menegaskan bahwa, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras Pemkab Luwu Timur dalam berbagai program mitigasi bencana.
“Ini adalah prestasi kinerja bersama, khususnya Pemkab yang fokus pada IRB dan BPBD pada IKD. Salah satu kunci keberhasilannya adalah keberadaan KP1 yang menitikberatkan pada mitigasi bencana,” ujarnya.
Ia berharap FGD ini mampu memperkuat koordinasi lintas sektor sehingga kebijakan mitigasi dan ketahanan bencana dapat terus diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan daerah.
“Semoga pencapaian ini memotivasi kita untuk bekerja lebih baik lagi, karena penilaian tahun ini oleh BNPB diharapkan bisa membawa hasil yang lebih baik,” pungkas Kalaksa BPBD Lutim.
(***)