Melihat Masa Depan Tana Luwu Lewat “Kacamata” Kolaborasi

MAKASSAR, RRN — Seluruh elemen masyarakat Tana Luwu berkumpul dalam satu forum bernama Forum Lokakarya Optimalisasi Potensi Sumber Daya dalam rangka Percepatan Pembangunan di Tana Luwu. Lokakarya yang dibuka Gubernur Sulawesi Selatan ini dilaksanakan di Ballroom Krakatau Hotel Remcy Panakukang, Kota Makassar, Sabtu (3/8/2019).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Tana Luwu dan Provinsi Sulawesi Selatan. Menariknya, kegiatan ini juga melibatkan beberapa tokoh Tana Luwu yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKL Raya), serta kalangan legislatif se-Tana Luwu.

Tidak kurang Gubernur Nurdin Abdullah, Bupati Indah Putri Indriani, Wali Kota Judas Amir, Ketua KKLR Buhari Kahar Muzakkar, Rektor Unanda Marsus Suti, dan segenap elemen tokoh Tana Luwu lainnya serta tokoh Pemuda dan tokoh Perempuan hadir memberikan gagasan dan masukan dalam rangka bagaimana melihat masa depan Tana Luwu yang lebih baik.

Sebuah statement menarik sekaligus harapan untuk kemajuan dan kejayaan Tana Luwu dilontarkan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Menurut Bupati perempuan pertama di Sulsel ini, KKL Raya sebagai organisasi yang besar di Tana Luwu harus mengambil alih misi penyatuan semua komponen penting di Tana Luwu dengan jalan sinergi dan kolaborasi.

“Kita berharap Kolaborasi antara Kerukukan Keluarga Luwu Raya, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, akademisi, serta bisnis (industri), yang kita bangun saat ini, akan membuahkan hasil yang lebih baik lagi, dan terus berlanjut serta dapat diimplementasikan di Kabupaten/Kota yang ada di Tana Luwu,” kata Bupati Indah Putri Indriani.

Sebelumnya, Gubernur Nurdin Abdullah memberikan apresiasi kepada seluruh elemen di Tana Luwu yang terlibat dalam pelaksanaan Forum Loka Karya ini. “Saya kira forum ini adalah untuk menyatukan elemen di Tana Luwu dengan cara bersinergi dalam rangka membangun daerah dengan mengawal percepatan pembangunan di Tana Luwu,” tutur Nurdin Abdullah.

Menurut Nurdin, masa depan Indonesia ada di Timur dan masa depan Sulawesi Selatan ada di Tana Luwu alias Luwu Raya. “Pemerintah Provinsi Sulsel memprioritaskan pembangunan di Luwu Raya seperti jalur dua Rantepao – Bua, Pelabuhan Munte dan Jalan Poros Sabbang – Seko serta jalan Komba – tanrutedong, yang diprediksi selesai 2020,” ungkap Nurdin.

Gubernur bergelar professor ini mengatakan, dukungan terhadap pembangunan infrastruktur di Tana Luwu sangatlah penting. Terlebih, kata dia, di sektor pariwisata yang tidak boleh diremehkan karena salah satu penggerak perekonomian masyarakat Sulsel. “Kita dorong sektor pariwisata di Luwu Raya dan kita jadikan sebagai daerah ramah investasi,” harapnya.

Masih kata Nurdin, dengan tumbuh kembangnya sektor pariwisata, maka akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat itu sendiri. “Otomatis akan dibangun hotel dan resto di sekitar tempat wisata. Ini kan akan membuka lapangan pekerjaan juga serta pastinya akan meningkatkan pendapatan asli daerah,” terang mantan Bupati Bantaeng 2 periode ini.

Sementara Ketua KKL Raya, Buhari Kahar Muzakkar, mengungkapkan, sepanjang sejarah, Forum Lokakarya ini baru pertama kali dilakukan bekerjasama Unanda Palopo. “Ini juga hasil dari pemikiran pak Gubernur. Untuk itu, kita harus mendukung program Pemprov sesuai harapan beliau untuk fokus pada program percepatan pembangunan di Tana Luwu,” katanya.

(Samsir)

Sumber:LH/HMS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *