SIDRAP, RRN — Merantau dinegeri orang untuk mendapatkan rezeki yang banyak adalah impian sebagian besar para pencari kerja didaerah. Ingin memperbaiki kehidupan dengan meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib dinegeri rantau, namun tidak sedikit yang kecewa lantaran impian itu tidak terwujud.
Hal itulah yang dialami seorang kakek asal Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap , Ampa Uleng, (88) tahun. Sungguh miris, diusia tuanya tinggal di Nunukan tanpa sanak saudara, apalagi kondisinya yang sakit-sakitan dan butuh pertolongan dan perawatan. Dia hanya hidup dari bantuan para dermawan di Nunukan, Kaltara.
Salah seorang warga Nunukan yang selama ini merawat dan memberikan hunian, Ismail Mandja kepada media ini mengatakan, Ampa Uleng, dulu tinggal dipinggir sungai, namun karena ada pelebaran sungai oleh pemerintah maka rumah yang ditempatinya digusur.
“Sejarah Kakek Ampa Uleng ini dulunya dia tinggal sama Pu. Laogo sama HJ. Netty, saat itu rumahnya digusur karena adanya pelebaran sungai, itupun ada ganti rugi dari pemerintah,” katanya.
Setelah itu, Ampa Uleng tinggal dirumah H. Sukri Mandja selama lebih dua puluh tahun, karena keluarganya dikampung yakni Sidrap dan Pinrang tidak ada yang mengambilnya sehingga keluarga H. Mandja yang merawatnya hingga sekarang.
“Namun sekarang sudah sering sakit-sakitan karena faktor usia. Pernah selama lima hari tak pernah keluar rumah, sehingga kami berinisiatif untuk mengecek ternyata, dia sudah terbaring sakit tanpa ada yang urus,” jelasnya.
Sehingga kata dia, kami membawa kerumah sakit untuk diberikan perawatan medis. Selama tiga hari dirawat dirumah sakit, manajemen RS menghubungi kami untuk mengambil Ampa Uleng.
“Setelah keluar kami bersama warga asal Sidrap dan Pinrang sepakat untuk memulangkan Ampa Uleng kekampung halamannya di Sidrap,” jelasnya.
Dia menambahkan, kami menghubungi keluarga terdekatnya dikampung, namanya H. Mawi yang tinggal di Pinrang. Dia bersedia untuk menerima sehingga hari ini kita sepakat untuk memulangkannya menggunakan KM Talia menuju Pelabuhan Parepare diantar oleh salah seorang warga Nunukan.
“Kalau tak ada aral melintang, dia akan tiba di Parepare Hari Jumat Pagi 30-8-2019 , menuju ke Lerang-Lerang, Pinrang untuk selanjutnya diantar ke Desa Tonrongnge, Kecamatan Baranti, Sidrap,” jelasnya.
Untuk diketahui, Ampa Uleng ini diketahui oleh pihak kekuarga, awalnya ada di Malaysia dan tak pernah ada kabar beritanya, bahkan pihak keluarga sudah ada yang menganggap, Ampa Uleng sudah meninggal.
(RoshA)